Virus COVID-19 ini nyata bukan hanya ilusi semata. Dampak nya pun besar dan tidak main-main. Membuat orang cemas dan khawatir akan keselamatan diri, keluarga, kerabat dan sanak-saudara. Bahkan tetangga saya pun ada yang sampai kehilangan mata pencaharian nya untuk menafkahi keluarga nya. Sampai ada yang kehilangan keluarga nya.
Para pedagang tidak bisa bebas berjualan karena adanya pembatasan wilayah. Karyawan pun banyak yang kerja dari rumah (WFH). Tokoh masyarakat di lingkungan saya yaitu Bapak RW dan Bu RW serta Bapak RT menjadi korban atas keganasan virus COVID-19 sehingga merenggut nyawa beliau. Di duga Bapak RT dan keluarga baru pulang dari luar kota, sehingga beliau dan keluarga terpapar virus COVID-19.
Pada saat itu juga, di lingkungan tempat tinggal saya di berlakukan pembatasan wilayah dengan menutup portal jalan. Serta memperketat protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak 1m. Di Masjid dekat rumah saya memperlakukan 1.) memakai masker 2.) jaga jarak antara jamaah 1 dengan jamaah lainnya 3.) membawa sajadah sendiri-sendiri 4.) di larang berjabat tangan. Setiap hari minggu rutin setiap rumah di semprot disinfektan. Dan setiap rumah di tempel stiker “Kawasan Wajib Memakai Masker”. Alhamdulillah semuanya sekarang sudah mulai membaik, semoga kedepan nya lebih baik lagi Aamiin.. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (Citizen Journalism Siswa – Atha Okinaya)