PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DIGITAL

 

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DIGITAL

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA (TEKS BERITA)

DALAM KURIKULUM PANDEMI

 

Endah Suci Permatasari

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain pembelajaran digital. Teknologi yang berkembang pesat telah berperan penting dalam mempermudah dan menyelesaikan permasalahan-permasalah yang muncul dalam bidang pendidikan. Terutama permasalah pandemi yang baru-baru ini muncul menuntuk guru dan peserta didik melakukan pembelajaran jarak jauh. Adanya aplikasi-aplikasi seperti WhatsApp Group, Google Classroom, Google Form, Google Meet, Zoom Meeting, dan masih banyak lainnya dapat digunakan secara maksimal untuk menunjang proses belajar-mengajar jarak jauh.

Kata Kunci: desain pembelajaran digital, pandemi, inovasi.

 

 

Perkembangan teknologi yang pesat telah berperan penting dalam mempermudah dan memfasilitasi proses belajar-mengajar dalam dunia pendidikan. Berbagai persoalan dan kesulitan yang didapat sebelum berkembangnya teknologi kini mampu terselesaikan. Hal ini seiring dengan pendapat Suparman & Zuhairi (dalam Warsito, 2004:1) yang mengatakan bahwa Teknologi pembelajaran sebagai perangkat lunak (software technology) yang berbentuk cara-cara yang sistematis dalam memecahkan masalah pembelajaran semakin canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia pendidikan.

Persoalan yang muncul pada beberapa bulan terakhir adalah pembelajaran jarak jauh yang wajib dilakukan di masa pandemi covid-19. Pembelajaran jarak jauh ini sangat berperan dalam perubahan pola pembelajaran yang semula luring dan tatap muka menjadi daring dengan jatah tatap muka yang sangat minim. Guru-guru yang terbiasa luring dan tatap muka mau tidak mau dituntut melek teknologi dan berinovasi dalam pembelajaran.

Beberapa inovasi yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran diantaranya: virtual class dengan menggunakan aplikasi semacam Edmodo, Google Classroom, dan Moodle; teleconference class dengan menggunakan aplikasi semacam Zoom Meeting dan Google Meet. Dengan adanya aplikasi-aplikasi tersebut akan mendorong peserta didik untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan beragam perangkat seperti komputer, laptop, smartphone, dan sebagainya. Kelas digital tidak tersekat oleh batasan ruang dan waktu sehingga ilmu pengetahuan dapat diperoleh kapan saja dan di mana saja.

Dalam menghadapi pandemi covid-19, Kemendikbud telah membuat kurikulum penyederhanaan. Kurikulum tersebut merupakan kurikulum 2013 yang disederhanakan dengan harapan peserta didik dapat memahami materi secara lebih mendalam. Meski Kemendikbud telah membuat kurikulum penyederhanaan, hal ini tidak menghalangi sekolah-sekolah untuk membuat kurikulum sendiri menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Meski dipersilakan membuat kurikulum sendiri-sendiri, namun dalam pelaksanaannya guru diwajibkan untuk tetap memperhatikan pendidikan karakter dan keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik. Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan (Kemendikbud, 2017). Selain itu, penguatan pendidikan karakter di sekolah harus dapat menumbuhkan karakter siswa untuk dapat  berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi, yang mampu bersaing di abad 21. Hal itu sesuai dengan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama) (Kemendikbud, 2017).

DESAIN PEMBELAJARAN DIGITAL

            Menurut Seels & Richey (dalam Warsito, 2014) desain sistem pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk: (a) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari); (b) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara  mempelajarinya); (c) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan belajar); (d) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan (e) penilaian (proses penentuan  ketepatan pembelajaran).

Guru dalam merancang desain pembelajaran yang termuat dalam suatu bermacam-macam media pembelajaran di era digital ini, baik berupa media audio, visual, audio visual maupun multimedia perlu menerapkan prinsip-prinpsip desain pesan. Hal tersebut agar desain pesan pembelajaran dapat efektif sehingga siswa sebagai komunikan dapat menerima pesan pembelajaran dengan baik (Budiningsih, dalam Wahyudi, 2019:122)

Model Hannafin dan Peck ialah model desain pengajaran yang terdiri daripada tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, dan fase pengembangan dan implementasi (Hannafin & Peck, dalam Putra 2013). Fase pertama dalam model ini adalah analisis kebutuhan. Fase kedua adalah fase desain. Fase ketiga adalah fase pengembangan dan implementasi.

Fase pertama dilakukan analisis kebutuhan. Dalam fase ini beragam kebutuhan dianalisis seperti karakter peserta didik, pengetahuan dan kemahiran yang ingin dicapai, hingga media yang akan digunakan. Peserta didik SMPN 24 Malang tergolong peserta didik yang mampu mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring karena sebagian besar siswanya memiliki smartphone. Dengan pertimbangan ini maka RPPJJ dapat dikembangkan dengan pembelajaran secara daring.

Fase kedua dilakukan fase desain. Dalam fase ini RPPJJ dikembangkan dengan memperhatikan beragam kebutuhan yang telah dianalisis. Dalam pembuatan RPPJJ tidak lupa memasukkan pendidikan karakter dan keterampilan abad 21 yang hendak dicapai. Kata-kata kunci yang menunjukkan pendidikan karakter dan keterampilan abad 21 diberi warna tersendiri dalam pengetikan RPPJJ untuk mempermudah penekanan karakter yang ingin dicapai.

Fase ketiga dilakukan pengembangan dan implementasi. Dalam fase ini desain yang telah dibuat dilakukan pengujian untuk menilai kelancaran media-media yang digunakan, seperti link Google Form, link Zoom Meeting dan media lainnya. Hasil dari proses penilaian dan pengujian ini akan digunakan dalam proses pengubahsuaian untuk mencapai kualitas media yang dikehendaki. Model Hannafin dan Peck (dalam Putra, 2013) menekankan proses penilaian dan pengulangan harus mengikutsertakan proses-proses pengujian dan penilaian media pembelajaran yang melibatkan ketiga fase secara berkesinambungan.

 

DESAIN PEMBELAJARAN DIGITAL TEKS BERITA

            Kompetensi dasar yang ingin dipelajari adalah KD 3.2 Menemukan Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Berita Baik Secara Tulis Maupun Lisan. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah peserta didik dapat: (1) menentukan struktur teks berita dengan tepat, dan (2) menunjukkan kaidah-kaidah kebahasaan teks berita secara mandiri. Media yang digunakan adalah LKPD dengan alat HP/Smartphone, WhatsApp Group, Google Classroom, Google Form. Sumber belajar: buku siswa dan berbagai sumber. Pemilihan-pemilihan media, alat, dan sumber belajar telah ditentukan berdasarkan hasil analisis pada fase pertama.

            Pada kegiatan pembelajaran semua kegiatan dilakukan secara daring baik melalui WhatsApp Group, Google Form, maupun Google Classroom. Bahkan LKPD disajikan dalam bentuk pdf dibagikan secara daring. LKPD dapat diakses siswa dan diedit secara online atau dicetak kemudian ditulis manual.

            Teks berita yang akan dianalisis struktur dan kaidah kebahasaannya bisa didapatkan dari koran tercetak atau koran digital. Peserta didik diberi kebebasan dalam memilih sumber yang digunakan. Hanya saja pengumpulan tugas semuanya dalam bentuk softfile. Sehingga peserta didik yang memilih menggunakan koran tercetak dan LKPD yang ditulis manual diminta untuk mempotret temuan dan hasil kerjanya untuk dikirim ke Google Classsroom.

 

PENUTUP

Berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan teknologi yang pesat telah berperan penting dalam mempermudah dan memfasilitasi proses belajar-mengajar dalam dunia pendidikan. Terutama pada kondisi pandemi covid-19 yang menuntut guru untuk berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatan teknologi-teknologi tersebut mempermudah guru dan peserta didik untuk tetap melakukan pembelajaran tanpa batasan waktu dan ruang.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2017. Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional, (Online), (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional), diakses 30 Desember 2020.

Kemendikbud. 2017. Pendidikan Karakter Dorong Tumbuhnya Kompetensi Siswa Abad 21, (Online), (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/pendidikan-karakter-dorong-tumbuhnya-kompetensi-siswa-abad-21), diakses 30 Desember 2020.

Putra, W. S. 2013. Model Pembelajaran Hanafin dan Peck, (Online), (https://putrawijilsetyana.wordpress.com/2013/04/02/model-pembelajaran-hanafin-peck/), diakses 30 Desember 2020.

Wahyudi, N. G. 2019. Desain Pesan Pembelajaran dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Managemen Pendidikan. DOI: http://doi.org/10.32478/evaluasi.v.3i1.224.

Warsito, Bambang. 2014. Perkembangan Definisi dan Kawasan Teknologi Pembelajaran Serta Perannya dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran, (Online), (http://www.infodiknas.com/perkembangan-definisi-dan-kawasan-teknologi-pembelajaran-serta-perannya-dalam-pemecahan-masalah-pembelajaran.html), diakses 30 Desember 2020.

 

 

 

 

RENCANA PEMBELAJARAN

(MERDEKA BELAJAR)

 

SEKOLAH                                      : SMPN 24 MALANG

MATA PELAJARAN                     : BAHASA INDONESIA

KELAS/ SEMESTER                     : VIII/GASAL

MATERI/POKOK BAHASAN      : TEKS BERITA

ALOKASI WAKTU                       : 4X30 MENIT (2 PERTEMUAN)

 

A.  Komptensi Dasar

3.2

Menemukan struktur dan kaidah bahasa teks berita baik secara tulis maupun lisan.

 

B.   Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, peserta didik dapat:

1.     Menentukan struktur teks berita dengan tepat

2.     Menunjukkan kaidah-kaidah kebahasaan teks berita secara mandiri

 

C.  Media, Alat, dan Sumber Belajar

1.     Media: LKPD

2.     Alat: HP/Smartphone, WhatsApp Group, Google Classroom, Google Form

3.     Sumber belajar: buku siswa, buku guru, dan berbagai sumber.

 

D.  Kegiatan Pembelajaran

1.     Pendahuluan

a.      Guru memberikan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa bersama melalui WhatsApp Group.

b.     Guru mengirimkan video singkat yang berisi gerakan pemanasan tubuh beserta kata-kata penyemangat untuk tetap menjaga kesehatan.

c.      Guru mengirimkan tautan google form agar peserta didik dapat mengisi presensi dalam waktu yang telah ditentukan dengan tepat waktu.

d.     Guru mengirimkan tautan berita online kemudian peserta didik diminta mengungkapkan ADIK SIMBA untuk memantapkan materi sebelumnya mengenai unsur-unsur teks berita.

e.      Peserta didik mencoba menebak tujuan pembelajaran yang hendak dicapai hari ini.

 

2.     Kegiatan Inti

a.   Peserta didik secara mandiri memilih teks berita dari koran atau internet.

b.   Guru membagikan LKPD dalam format pdf sebagai acuan untuk menentukan struktur dan kaidah kebahasaan teks berita yang telah dipilih.

c.   Peserta didik menentukan struktur teks berita dengan tepat.

d.   Peserta didik menunjukkan kaidah-kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks berita dengan mandiri.

e.   Peserta didik melaporkan hasil kerjanya secara kreatif melalui Google Classroom.

 

 

3.   Penutup

a.      Peserta didik dengan panduan guru dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

b.     Peserta didik dengan panduan guru dan/atau sendiri melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c.      Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dilakukan diskusi terhadap laporan hasil kerja peserta didik.

d.     Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa.

 

PENILAIAN / ASSESMEN:

1.    Sikap    : Jurnal

2.    Pengetahuan / Keterampilan

a.      Lembar Kegiatan Peserta Didik

b.     Rubrik penilaian

 

 

 

 

 

 

            Mengetahui                                                                       Malang, 4 Januari 2021

            Kepala SMPN 24 Malang                                                Guru Mata Pelajaran

 

 

 

           Drs. Teguh Edy Purwanta                                                 Endah Suci Permatasari,S.Pd

           NIP 19671020 200003 100 6                                            NIP. 19950819 202012 2 008

Leave a Reply